Puisi-Puisi Rustoni | Perempuan Berkumis Tipis | Belahan Jiwa | Sajak untuk Paulina | ...





Puisi-Puisi Rustoni

 

PEREMPUAN BERKUMIS TIPIS

 

ketika tanganku dan tanganmu menyatu

hati ini layu oleh lembut tanganmu

dan saat kau menawarkan senyum kepadaku

aku terhanyut oleh lesung pipimu

oh, perempuan berkumis tipis

wangi tubuhmu sewangi bunga kasturi

 

BELAHAN JIWA

 

separuh napasku

kuembuskan untuk dirimu

kau mutiara hatiku

 

tatapan matamu

membuat hati ingin mencumbu

tawamu yang renyah

bagai rengginang 

yang selalu kukenang

SAJAK UNTUK PAULINA

 

akan aku tuliskan kenangan di bola matamu

saat-saat kita menuai kisah-kasih bersama

takan habis sejuta puisi untuk menceritakan kecantikanmu

wajahmu yang berseri-seri bagai bunga yang mekar di pagi hari

sayang, kukirimkan surat ini

lengkap dengan senyum, canda tawa, dan kasih sayang

KOREK API

 

kau murah meriah

namun banyak yang mengincarmu

temanmu berlinting kertas putih

kalah oleh pesonamu

 

AIR MATA PENGANGGURAN

 

mak, abah, maafkan aku

aku selalu membebani kalian

beban yang dipikul bersama

saban hari aku selalu berdoa pada Illahi

semoga aku mendapat profesi

kesana-kemari mencari namun tetap hasilnya basi

ejekan datang bertubi-tubi

membuat hati ini emosi

orang-orang menertawai menyebutku terasi

ketika kaki ini tak sanggup untuk melangkah dan jejak-jejak

terhapus oleh puing-puing waktu

aku terdampar di ruang kamar yang mungil di temani almanak-almanak yang lesu

suatu hari pasti bercahaya

air mata jadi bahagia 

hina jadi mulia


ANAK PETANI

 

saat panen telah tiba

saban subuh aku berjumpa teman bernama: padi

dia menyapa aku memotongnya

berkali-kali memotongnya

matahari kian mendidih membuat bulu tangan ini

terhanyut oleh banjir keringat

aku mengungsi di bawah pohon untuk memanjakan 

punggung yang murung

teman, aku harus menukarmu dengan rupiah

demi menyambung hidup keluarga  

 

RINDU

 

dua puluh empat jam tak jumpa dirimu 

duhai kekasihku

kapan kita bersua kembali 

memeluk rindu setengah mati

hati ini amatlah sepi saat kau tak disisi

aku berdoa pada Illahi

semoga kau selalu terlindungi

dari dunia yang fana ini

musim sudah berganti

dan dinding-dinding rumah penuh dengan lumut

rinduku padamu seperti januari merindukan desember


___

Rustonianggota pasukan #Komentar angkatan pertama.


 


Postingan Populer