Cerpen Alika | Lain Waktu

 Cerpen Alika




Suatu hari ada seorang pelajar perempuan yang baru lulus sekolah menengah atas. Pelajar itu bernama Dinda. Ia ingin sekali melanjutkan pendidikannya dengan berkuliah. Tapi, kedua orang tuanya tidak mengizinkan Dinda berkuliah dikarenakan kondisi ekonomi keluarga. Tidak ada kendaraan jika Dinda kuliah. Hal itu menjadi alasan orang tuanya untuk tidak mengizinkan Dinda melanjutkan pendidikannya.

Dinda sedih. Dari semenjak masuk SMA, ia sudah menanamkan niat untuk berkuliah di kampus impiannya. Dinda mengerti keadaan orang tuanya. Sementara itu, guru-guru Dinda kecewa dan sedih karena mendengar murid kesayangan mereka tidak melanjutkan pendidikan.

"Dinda, kenapa kamu nggak lanjut kuliah? Menurut Bapak, kamu adalah anak yang pintar dan punya potensi," ujar guru Dinda.

"Saya ingin kuliah Pak. Saya juga ingin melanjutkan pendidikan. Tapi, saya nggak boleh egois. Saya juga harus ngerti kondisi kedua orang tua saya," jawab Dinda.

Seiring berjalannya waktu Dinda tidak pernah patah semangat. Ia tetap memperkuat niat untuk bisa kuliah. 

"Mungkin hari ini nggak bisa. Mungkin bisa lain waktu," ujar Dinda. 

Waktu terus berjalan. Dinda mulai mencari pekerjaan. Sambil menunggu panggilan kerja, ia terus mengembangkan diri. Ia berkata kepada diri sendiri: "Bukan berarti tidak berkuliah kita harus berhenti belajar, kan?"

Enam bulan berlalu. Akhirnya Dinda mendapatkan panggilan kerja, sedangkan teman-teman Dinda yang melanjutkan kuliah sudah memasuki semester dua. Dinda mendapatkan panggilan kerja di pabrik sepatu yang ia pernah lamar sebelumnya. Besoknya, ia datang untuk interviu kerja. Dinda diterima di pabrik tersebut.

Tidak terasa satu bulan Dinda lewati dengan bekerja di pabrik itu. Ia mendapat gaji dan mulai menabung dengan hasil usahanya sendiri. Dinda tetap semangat. Ia tetap kekeh dengan niat pertamanya. Bulan demi bulan terlewati, uang yang dikumpulkan Dinda sudah cukup untuk membeli satu unit motor. Ia membeli motor dengan tabungannya. 

Dinda berhenti dari pekerjaannya dan mulai mendaftar kuliah di universitas impiannya. Akhirnya Dinda berhasil dan diterima di universitas tersebut. Sisa tabungan yang ia miliki digunakan untuk modal berjualan  online. Niatnya untuk memperingan biaya kuliah. 

“Ternyata benar. Kalo kita nggak bisa ngelakuin sesuatu hal pada waktu itu, masih ada lain waktu. Asalkan terus semangat dan jangan putus asa. Karena, usaha tidak akan mengkhianati hasil, yakinlah dan terus melangkah,” ujar Dinda dalam hati.


____

Arsip #1, Minggu 25 Des 2021

Kelas Menulis #Komentar Angkatan ke-10



Postingan Populer