Esai Among Sunandi | Pemanfaatan Teknologi Terhadap Literasi Mahasiswa untuk Menjadikan Kampus Masa Depan Gemilang

 


Di zaman modern seperti sekarang ini, setiap mahasiswa dihadapkan dengan kecanggihan teknologi dan internet yang semakin hari semakin meningkat. Dengan segala kemudahan akses untuk membaca maupun menulis, mahasiswa diharapkan meningkatkan kemampuannya agar memiliki cara berpikir yang maju, serta membantu meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia yang sangat memprihatinkan. 

Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah, hanya 0,001%. Artinya dari 1000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Padahal, dari segi penilaian infrastruktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara di Eropa. Faktanya dari Tribunnews.com Indonesia menempati rangking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019.

Kemajuan teknologi dan internet yang semakin canggih bukannya membawa energi positif untuk kemajuan bangsa Indonesia, malah banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan. Meskipun begitu, kemajuan teknologi dan internet juga ada dampak positifnya, namun lebih banyak dampak negatifnya. Baiklah mari kita bahas dampak positif dari kemajuan teknologi dan internet saat ini. 

Dampak positif: (1) Memberikan berbagai kemudahan, (2) Mempercepat dan mempermudah proses informasi dan distribusi dalam kegiatan ekonomi, (3) Menambah efektivitas dan efisiensi dalam interaksi sosial masyarakat, (4) Peningkatan di bidang produksi, (5) Menambah pengetahuan dan wawasan.

Melihat dari dampak positif tersebut menunjukkan bahwa jika mahasiswa dapat dengan baik menggunakannya akan berdampak baik bagi kemajuan bangsa yang salah satunya adalah kampus. Dampak positif dari teknologi dan internet yang berkembang pesat ini seharusnya digunakan mahasiswa untuk membaca-baca artikel, jurnal, novel, buku self improvement, atau berita-berita yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat kita maupun luar negeri. Jika saja semua mahasiswa menerapkan untuk setidaknya membaca buku 1 hari minimal 20 menit saja akan menjadi kebiasaan yang bermanfaat untuk dirinya. Membaca buku juga dapat membantu seseorang dalam menambah pembendaharaan kata dan memperlancar kita dalam berbicara di depan khalayak ramai.

Adapun dampak negatif dari teknologi dan internet: (1) Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV/HP ketimbang melakukan hal lainnya (seperti belajar dan olahraga), (2) Anak-anak kehilangan kemampuan berbaur dengan masyarakat sehingga nyaman dengan kehidupan online, (3) Adanya pelanggaran hak cipta, (4) Kejahatan di internet, (5) Penyebaran virus komputer, dan (6) Pornografi, perjudian, penipuan, tayangan kekerasan. 

Dari banyaknya dampak negatif yang ada sebaiknya kita hindari itu. Sebagai mahasiswa haruslah pandai dalam menggunakan teknologi dan internet dengan bijak agar tidak terpengaruh dan terbawa ke arus negatif. Mahasiswa juga diharapkan untuk pandai memilah-memilih lingkungan atau pertemanan yang baik. Bukan hanya sifat, melainkan dalam menggunakan waktu, seperti menghindari teman-teman yang suka bermain game berlebihan, merokok, nongkrong-nongkrong yang tidak jelas, pacaran, dan lain sebagainya. Mahasiswa yang menginginkan masa depan gemilang pastinya akan memilih lingkungan yang baik, seperti teman yang suka mengajak beribadah, belajar bersama di perpustakaan maupun di dalam kelas, menggunakan waktunya untuk membaca buku dan lain sebagainya.

Fakta yang saya lihat saat ini di kampus saya, sangat sedikit teman mahasiswa yang saya kenal mengunjungi perpustakaan. Setiap saya ke perpustakaan, paling tidak di dalamnya hanya berisi petugas perpus dan beberapa orang saja yang sedang membaca, artinya minat baca di kampus saya masih terbilang sangat rendah. Beberapa kali saya mengunjungi warung-warung di sekitaran kampus saya, saya bertemu banyak teman kelas saya maupun dari kelas lain yang sedang bersantai duduk dan sibuk dengan gadgetnya karena mereka sedang bermain game online di HP masing-masing. Juga tersedia kopi dan rokok yang menemaninya. Sungguh kenyataan yang membuat saya sedih karena mereka membuang waktu dengan begitu mudahnya. Andaikan saja waktu bermain game mereka diganti dengan membaca buku atau mengulang pelajaran yang masih kurang dimengerti pasti akan lebih produktif.

Berdasarkan data dari Statista, ada 50,8 juta pengguna mobile game di 2020. Hal tersebut tidak lepas dari imbas kebijakan work from home (WFH) dan belajar di rumah. Alhasil membuat penggunaan dan unduhan aplikasi game online melonjak, bahkan diprediksi akan meningkat sebanyak 21,6 persen di 2025. Ini mendasari Mobile Premier League (MPL) mengembangkan aplikasi mobile game berbasis reward dengan lebih dari 30+ pilihan permainan dan juga fitur fantasyi. Semua permainan yang tersedia akan menguji ketangkasan pemain. Pemain diminta untuk bertanding dan pemenangnya akan mendapatkan reward bernama "Berlian Kemenangan”. Berlian kemenangan tersebut dapat ditukarkan langsung menjadi saldo uang elektronik GoPay dan LinkAja. Game dengan pengguna aktif bulanan terbanyak, antara lain Mobile Legends, Bang Bang, PUBG Mobile, Among Us, dan sebagainya. Yang saya ketahui dari kebanyakan teman di kampus lebih banyak yang bermain Mobile Legend yang di mana setiap 1 kali permainan dapat menghabiskan kurang lebih 30 menit, dan rata-rata dari mereka bermain lebih dari 1 kali permainan saat kumpul bersama di warung.

Buku adalah jendela dunia. Makna buku adalah jendela dunia, dapatkan ilmu 0engetahuan tiada batasnya. Seberapa sering kita mendengar adagium ini? Setidaknya semenjak masuk sekolah, kalian mendengar pepatah lama tersebut sekali atau justru tak terhitung lagi. Saking familiarnya, mungkin kita akan mengingat pepatah tersebut di luar kepala. Namun, sebenarnya apa makna buku adalah jendela dunia? Pepatah ini tentunya mengandung arti tertentu. Sekilas kita bisa mengartikan buku adalah jendela sebagai ungkapan akan pentingnya buku untuk manusia. Tak dimungkiri memang karena buku menjadi penanda kemajuan peradaban manusia.

Sejauh ini belum ada literatur yang mengulas tentang awal mula kalimat bijak tersebut muncul. Hanya saja kalimat tersebut seolah menjadi pemahaman bersama. Buku diibaratkan sebagai jendela dunia. Mengapa jendela bukan pintu, kursi, meja, atau benda lainnya? Kita bisa membayangkan jika bumi atau dunia tempat kita berpijak saat ini adalah rumah. Seperti pada umumnya, rumah memiliki jendela. Jadi anggap bumi ini mempunyai jendela. Saat kita membuka jendela tersebut, kira-kira apa yang kita temukan?

Di antara kita pasti akan menyebutkan luar angkasa, bintang, planet, meteor, dan lainnya. Bisa jadi ada juga yang tak bisa menyebutkan apa-apa karena begitu banyak hal baru dan tidak kita ketahui sebelumnya. Sepanjang kita melihat luar angkasa, yang ada adalah ruang tak terbatas dengan bermacam-macam benda. 

Begitulah gambaran sederhana tentang buku adalah jendela. Dalam penjelasan di atas, buku diandaikan sebagai bumi. Ketika kita membuka buku maka kita seperti membuka jendela dunia dan melihat banyak hal yang tidak diketahui serta hal baru yang menambah cakrawala pengetahuan kita. Setelah membuka, kita perlu membacanya sebab tanpa membacanya kita tidak akan mengalirkan pengetahuan ke dalam otak. Untuk itu membudayakan membaca buku selalu selaras dengan pepatah ini. Dengan membaca buku, kita bisa mendapatkan beragam pengetahuan yang belum kita ketahui. Sehingga wawasan kita kian bertambah. Jadi itulah makna buku adalah jendela dunia. Makna tersebut menggambarkan betapa pentingnya buku karena memberikan banyak pengetahuan kepada manusia.

Kemajuan teknologi membuat kita mudah untuk membaca buku di mana saja. Contohnya melalui smartphone yang hampir semua mahasiswa pasti memilikinya. Selain itu, terkadang mahasiswa malas membaca walaupun mereka sudah memiliki smartphone, alasannya karena tulisannya kecil, mata lelah karena melihat layar, tidak memiliki kuota internet, dsb. Sehingga mereka lebih memilih membaca buku langsung dibanding membacanya di smartphone. Namun, kebanyakan dari mereka terkendala uang untuk membeli sebuah buku. Di perpustakaan kampus kurang mengasyikan karena terbatasnya buku-buku serta suasana perpustakaan yang kurang bersahabat dengan mahasiswa.

Melihat banyaknya kampus-kampus negeri di Indonesia yang salah satunya adalah merupakan perpustakaan terbaik di Indonesia, contohnya Universitas Indonesia. Di Universitas Indonesia memiliki beberapa fasilitas untuk mengoptimalkan layanan seperti, (Online Public Accsess Catalog) OPAC, Akses Internet/Wifi, Ruang Baca, Ruang Diskusi, Ruang Belajar Khusus (Kubikus), Loker, MKIOSK, BOOKDROP. Dari lengkapnya fasilitas dan suasana ruangan atau tempat yang nyaman untuk mahasiswa, memudahkan mahasiswanya agar termotivasi untuk membaca, sehingga tidak dihiraukan lagi mengapa Universitas Indonesia masuk ke dalam urutan kampus terbaik di Indonesia.

Menurut penulis sebaiknya kita membenahi fasilitas seperti perpustakaan terlebih dahulu agar mampu meningkatkan daya minat baca para mahasiswanya. Jika mahasiswanya sudah memiliki pengetahuan yang luas dan daya minat bacanya meningkat kemungkinan besar akan membawa kampus ke masa depan gemilang. Karena dengan luasnya pengetahuan mahasiswa dapat memudahkan mahasiswanya berinovasi untuk mengembangkan kampus itu sendiri. Selain itu mahasiswa juga akan mudah bersaing dengan kampus-kampus terbaik di Indonesia karena kemampuannya, bisa melalui lomba-lomba nasional, inovasi-inovasi terbaru, atau prestasi lainnya yang membantu meningkat kan sumber daya manusianya atau mahasiswanya di kampus tersebut.

Kesimpulan

Kita sebagai mahasiswa seharusnya menumbuhkan minat baca mulai dari sekarang agar menambah wawasan serta memudahkan kita untuk bersaing dengan kampus-kampus lainnya, sehingga membawa nama kampus dan reputasinya akan meningkat. Dan harapan penulis semoga kampus dapat menyediakan berbagai fasilitas perpustakaan yang baik serta bersahabat untuk mahasiswa meningkatkan minat bacanya dan menjadi kampus masa depan gemilang.

____

Arsip I #Komentar ke-11


Postingan Populer